Sabtu, 03 Oktober 2015

Menganalisis Film


Azhari Bevarlia

1502140228

STILL  ALICE

Judul film   : Still Alice
Genre          : Drama
Tokoh         : Alice Howland (Julianne Moore)
                     John Howland (Alec Baldwin
                     Anna (Kate Bosworth)
                     Tom (Hunter Parrish)
                     Lydia (Kristen Stewart)
Film Tahun : 2014

Alice Howland adalah seorang ibu dan juga dosen disalah satu Universitas. Ia memiliki suami bernama John Howland dan 3 anak yaitu Anna, putri sulung yang bekerja sebagai seorang pengacara, lalu Tom yang masih berstatus mahasiswa dan yang terakhir Lydia yang memiliki mimpimenjadi seorang artis. Film ini menceritakan bagaimana perjuangan seorang Alice melawan penyakit yang dideritanya. Bermula saat Alice sedang menyampaikan presentasi di Columbia Uneversity, tiba-tiba ia mengalami sedikit masalah saat menyampaikan presentasi. Berlanjut saat Alice sedang pergi jogging, secara mendadak ia lupa jalan pulang menuju rumahnya dan tersesat di dekat kampus. 

Dari dua kejadian diatas, dia memutuskan untuk menemui ahli saraf. Alice mendapatkan berita buruk, dimana dia di diagnosa mengidap penyakit Alzheimer tahap awal, penyakit yang menyerang sel-sel di bagian otak. Setelah sang suami mengetahui penyakit yang di derita oleh istrinya, awalnya mereka memustuskan untuk tetap diam dan tidak memberitahukan kepada anak mereka. Tetapi dari keterangan dokter yang menyebutkan penyakit Alzheimer Alice berbeda dari biasanya yaitu dapat diturunkan melalui gen. Sehingga membuat pasangan ini harus memberitahukan pada anak mereka.

Berita mengejutkan tersebut membuat anak mereka tidak percaya, karena diketahui bahwa Alice baru berumur 50 tahun dan sangat kecil kemungkinan untuk terserang penyakit. Dimana Lydia juga memiliki prasangka bahwa ibunya sedang sakit karena pada saat perayaan Natal, seluruh anggota sedang berkumpul dan Tom membawa sang kekasih kerumah. Kekasih Tom sudah memperkenalkan diri saat bertemAlice. Tapi Alice kemudian bertanya lagi siapa nama dari kekasih Tom saat sedang duduk bersama meja makan. Lalu dari ketiga anak mereka, Anna terbukti positif menderita penyakit Alzheimer yang diturunkan dari Alice. 

Penyakit tersebut makin bertambah parah seiring dengan berjalannya waktu. Alice yang memiliki profesi sebagai dosen Ilmu Komunikasi mengajar mahasiswanya. Dan saat memasuki kelas dia terlihat lupa dengan materi yang harus disampaikan hari itu. Tidak hanya itu Alice bahkan lupa bagaimana menulis kata, sehingga meminta salah satu mahasiswanya untuk mengejakan untuknya. 

Lalu pada saat Alice dan John berencana untuk jogging, disini perhatian Alice mulai teralih seakan dia lupa ingin melakukan apa. John bertanya apakah mereka jadi pergi jogging, lalu Alice menyuruhnya untuk menunggu karena ia ingin buang air kecil dulu. Tapi saat Alice memasuki rumah disini terlihat ia seperti kebingungan mencari letak kamar mandi. Dan berujung dengan Alice kencing di celana. Tak selang berapa lama John pergi mencari Alice dan menemukannya menangis karena tidak dapat mengingat letak kamar mandi.

Karena penyakitnya ini dia menjadi lebih dekat dengan keluarganya terutama Lydia anak bungsunya. Suatu hari Alice merasa bosan dan John menyarankan untuknya membaca buku yang ada di kamar Lydia. Secara tidak sengaja Alice menemukan buku catatan harian Lydia dan membaca. Keesokan harinya saat berbincang dengan Lydia, Alice keceplosan mengucapkan rahasia Lydia. Yang membuat Lydia bertanya dari mana sang ibu mengetahui rahasianya. Alice benar-benar lupa bahwa kemarin dia sempat membaca catatan harian anaknya.

Alice memustuskan untuk mengikuti asosiasi Alzheimer, dan pada pertemuan asosisa tersebut dia berkesempatan untuk berbicara didepan. "I find myself learning the art of losing every day." merupakan salah satu kutipan yang saya ambil dari Alice. Sayangnya penyakit yang ia derita makin bertambah parah. Ini terlihat jelas bahwa memori diotaknya sudah tidak berfungsi dengan baik, bahkan Alice salah dalam menyebutkan warna.

John menyewa pembantu paruh waktu untuk menjaga Alice dirumah saat ia sedang pergi bekerja. Tetapi pembatu tersebut tidak masuk karena suatu hal pada hari dimana Alice sedang bercakap melalui “Video Call” dengan Lydia. Lydia bertanya apakah ibunya sendiri dirumah dan apakah ibunya baik-baik saja jika sendiri dirumah. Megingat bahwa Alice memiliki penyakit pelupa. Tidak sengaja dihari itu dia menemukan video yang ia buat sebelum penyakitnya bertambah parah. Video yang ternyata berisi seruan untuk dirinya sendiri melakukan bunuh diri. Dengan cara menelan pil yang telah disimpan nya di dalam laci. Untungnya sang pembantu datang tepat waktu sehingga membuat Alice kaget dan menjatuhkan semua pil yang akan ditelannya.

John mengajak Alice ketempat biasa mereka nongkrong dan menyantap es krim. Lalu Alice sempat berkata tentang bagaimana cerita orang memandang dirinya yang dulu. Tak selang beberapa hari Lydia datang untuk menjaga ibunya karena ayahnya harus pergi keluar kota karena pekerjaannya. Di akhir film ini Lydia sempat membawa ibunya untuk jalan-jala ditaman. Dan keesokannya Lydia menceritakan sebuah cerita pada Alice. Dengan tenang, wajah tersenyum dan menyimak apa yang dikatakan oleh Lydia. “Apakah kau menyukainya?” “Tentang apakah cerita tadi?” Lydia bertanya pada Alice. Dan dengan wajah tersenyum Alice menjawabnya “Love”.

Dalam film ini menceritakan bagaimana perjuangan seseorang yang bisa dibilang dibawakan secara melankolis tapi tidak berlebihan. Namun dapat menghasilkan impact yang besar pada penonton. Selain itu film ini membawa kita masuk ke dalamm pikiran Alice dimana ia merasa frustasi dan mengalami derita mental dikarenakan penyakit yang ia derita. Dalam penyampaiannya, film ini tidak hanya menampilkan hubungan antara penyakit Alzheimer dengan Alice saja tapi juga hubungan Alzheimer dengan penderita lainnya diluar sana.


Analisis

Dari film Still Alice saya menyimpulkan bahwa terdapat hubungan interpersonal di dalam film tersebut yaitu antara Alice dengan John dan Alice dengan anak ketiganya yaitu Lydia. Dimana komunikasi dengan hubungan interpersonal yang baik bukan hanya “content” tetap juga “relationship”. Sesuai dengan teori interpersonal yang berjumlah empat, yaitu Teori Pertukaran sosial, Teori Peranan, Teori Permainan, Teori Interaksional. Teori Permainan cocok mendiskripsikan peran tokoh dalam film. 

Teori Pertukaran Sosial

Yaitu hubungan Interpersonal sebagai suatu transaksi dagang. Seseorang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhannya.

Dalam ini kita dapat lihat pertemuan antara Alice dengan dokter atau ahli saraf. Dimana Alice pergi menemui ahli saraf untuk mengetahui kondisi kesehatannya. Dan sang dokter pastinya membantu, dengan begitu dapat kita katakan bahwa dalam adegan ini dapat diterapkan teori Pertukaran Sosial

Teori Permainan 

Teori menggunakan pendekatan analisis transaksional. Teori ini menerangkan bahwa dalam berhubungan individu-individu terlibat dalam bermacam permaianan. Kepribadian dasar dalam permainan ini dibagi dalam 3 bagian yaitu :
• Kepribadian orang tua (aspek kepribadian yang merupakan asumsi dan perilaku yang diterima dari orang tua atau yang dianggap sebagi orang tua).
• Kepribadian orang dewasa (bagian kepribadian yang mengolah informasi secara rasional)
• Kepribadian anak (kepribadian yang diambil dari perasaan dan pengalaman kanak-kanak yang mengandung potensi intuisi, spontanitas, kreativitas dan kesenangan).

Saat Alice didiagnosa menderita penyakit Alzheimer, peranannya sebagai ibu mulai berkurang (peranan sebagai orang tua) dan berganti (menjadi peranan sebagai anak). Pergantian ini mulai terlihat jelas saat penyakit Alzheimer yang di derita mulai bertambah para. Yang menjadikan Alice butuh perhatian lebih dari keluarga dan kerabat dekatnya.
Lalu John sang suami dan Lydia sang anak yang silih berganti menjaga Alice juga mulai berganti peranan yang awalnya sebagai suami dan atau anak, sekarang menjadi Kepribadian Orang tua atau Kepribadian Orang Dewasa. Ini terlihat di beberapa adegan, dimana saat John mengetahui Alice tidak dapat menemukan kamar mandi dan John bersikap baik dengan memberitahu bahwa “Tidak apa-apa, Aku akan membersihkannya”. Lalu ada Lydia yang membantu ibunya saat berjalan ditaman. Masih banyak lagi adegan yang menunjukan teori Permainan.

Selain itu terdapat Pemutusan Hubungan Interpersonal di dalam film ini. Dominasi adalah salah satu pihak berusaha mengendalikan pihak lain. Pada saat Alice mulai menderita penyakit Alzheimer tetapi ia masih mengajar di Columbia University. Dimana para mahasiswa protes akan kinerjanya. Disini pihak kampus memutuskan untuk mengendalikan Alice ( dengan cara menyuruh Alice berhenti bekerja). Dan pada akhirnya Alice berhenti mengajar di Columbia University.

1 komentar: